Selasa, 29 Desember 2015

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat dikatakan efektif bila kalimat tersebut dapat menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembaca atau penulis. (Doyin dan Wagiran  2012:110)

Kalimat yang digunakan dalam karangan ilmiah haruslah kalimat yang efektif. Artinya, kalimat tersebut harus jelas, benar, dan hemat sehingga mudah dipahami oleh orang lain secara tepat. Berikut merupakan contoh dari kalimat efektif yang benar.
  1. Buku ini mengandung filsafat.
  2. Anton dan teman-temannya bermain futsal.
  3. Di daerah-daerah sudah mempunyai Lembaga Bahasa.
  4. Pendidikan memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi antara anak didik dan pendidik
  5. Bahasa kesatuan Indonesia berasal dari bahasa Nasionalnya.
  6. Orang yang lebih tinggi umurnya dan atau kedudukannya berbeda caranya. 
  7. Karena ayah kemarin libur, ayah memperbaiki talang dan atap atau karena libur ayah memperbaiki atap.
  8.  Karena printer sedang diperbaiki, untuk sementara tidak dapat mencetak buku.
  9. Sementara ibu memasak, saya membersihkan rumah.
  10. Pak Anu kami pilih sebagai ketua RT.
  11. Anu bu, kemarin saya lupa membeli oleh-oleh.
  12.  Lelaki yang berbadan tegap dan menyeramkan itu ayahku.
  13.  Perempuan yang berkerudung merah itu Fatimah.
  14. Kemeja putih ini akan saya pakai besuk pagi.
  15. Disitu, tempat faforit saya dengan dia.
  16. Penyakit alzheimer alias pikun adalah salah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan membahayakan sebab pencegahan dan pengobatannya tidak ada yang tahu.
  17. Ayah muda menimang mesra putra sulungnya, mendendangkan lagu, dan mengajak bercanda.
  18. Interaksi antara perkembangan kepribadian dan perkembangan penguasaan bahasa menentukan pola bagi kepribadian yang sedang berkembang. (tanpa bagi)
  19. Sejak lahir manusia memiliki jiwa untuk melawan kepada kekejaman alat, atau kepada pihak lain karena merasa dirinya lebih kuat. (tanpa kepada)
  20. Walaupun segi kepariwisataan telah memberi lapangan kerja kepada penduduk Bali dan telah mendorong pada sektor seni lukis, seni pahat dan kerajinannya, namun kita mulai merasakan aspek-aspek negatif daripada perkembangan ini. (tanpa pada dan daripada)


Analisis Kalimat
  • Pada kalimat nomor satu sampai enam dikatakan efektif, karena memiliki keutuhan kesatuan gagasan, yaitu berupa subjek, predikat, dan objek. 
  • Kalimat nomor tujuh sampai sembilan dikatakan efektif, karena memiliki perpautan atau keterpaduan adanya hubungan logis diantara unsur-unsur di dalam kalimat.
  • Kalimat nomor sepuluh sampai sebelas memiliki pemusatan perhatian atau penekanan, yaitu kata “Anu” sebagai upaya penulis untuk menonjolkan salah satu bagian dalam kalimat sesuai dengan kebutuhan.
  • Kalimat nomor dua belas sampai lima belas tidak mubazir artinya memiliki kehematan, maka bisa dikatakan sebagai kalimat efektif.
  • Kata yang bercetak miring pada kalimat nomor enam belas sampai tujuh belas adalah bentuk kesejajaran atau paralelisme dalam kalimat, yaitu penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau berkonstruksi.
  • Kalimat nomor delapan belas sampai dua puluh membentuk kepaduan sebuah kalimat akan rusak pula karena salah mempergunakan kata depan, kata penghubung, dan sebagainya.



(Doyin, Mukh dan Wagiran. 2012. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Cetakan Ketiga. Semarang: Unnes Press)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar